MBCOM – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak merasa heran soal tak digunakannya teknologi Video Assistent Referee (VAR) dalam setiap pertandingan AFC Champions League Two (ACL Two). Menurut Hodak, kompetisi sebesar ACL Two seharusnya didukung teknologi tinggi yang menunjang kinerja wasit.
Hodak mengaku sempat melakukan protes soal gol kedua Lion City Sailors semalam, menurutnya sebelum gol tersebut telah terjadi pelanggaran. Namun peristiwa itu lolos dari tatapan dan pengawasan wasit.
“Saya rasa di Liga Champions harus sudah digunakan VAR. Saya komplain di gol kedua karena ada pelanggaran sebelum itu. Tentu saja wasit membutuhkan VAR. Ketika bermain di kompetisi yang menginvestasikan banyak uang, seharusnya ada VAR,” tegas Hodak.
Usai membahas terkait ketiadaan VAR, pelatih asal Kroasia tersebut menyebut pentingnya menuntaskan laga fase grup ACL Two 2025/26 di kandang pada laga melawan Bangkok United di Stadion GBLA, 10 Desember 2025 mendatang. Menurutnya, bermain di kandang merupakan suatu hal yang menguntungkan karena bisa lebih banyak mendapatkan dukungan dari suporter sehingga turut menyuntik semangat pemain.
“Ketika bermain di kandang itu keuntungan. Tapi saya sudah katakan, di grup ini semua bisa saling mengalahkan. Setiap pertandingan bisa mengejutkan hasilnya. Ini belum berakhir,” ujar Hodak.
Persib Bandung gagal melanjutkan tren positif yang sebelumnya diraih dalam pertandingan ke-5 AFC Champions League Two (ACL Two) 2025/26 melawan Lion City Sailors, Persib takluk dengan skor 3-2 pada Rabu (26/11) di Stadion Bhisan, Singapura. Gol Persib diciptakan Frans Putros dan Andrew Jung. Hasil ini membuat Persib harus berjuang hingga pertandingan terakhir fase grup menghadapi Bangkok United untuk memastikan diri lolos ke babak 16 besar. ****

